Bagi anda pembaca yang jenuh
berwisata ke alam nyata, mungkin perlu mencoba wisata ke alam gaib
seperti yang saya alami sendiri, beberapa hari yang lalu. Selain tentu
akan mendapatkan pengalaman yang sangat berharga, dan saya yakin momen
itu tak akan dilupakan sepanjang hidup. Selain kengerian (untuk pemula),
pelaku wisata yang saya maksud ini akan mendapatkan pengalaman melihat
makhluk halus yang sesungguhnya, bukan di tempat hiburan macam rumah
misteri atau rumah hantu yang sekarang banyak ditawarkan dibeberapa
tempat hiburan di wahana-wahana wisata
.
Tulisan
ini gila, atau bahkan bisa dikatakan bualan belaka. Ide gila ini
bermula perkenalanku dengan seseorang dari Sumenep di salah satu
petilasan aulia di Tuban. Iseng-iseng ngobrol setelah tawasul, obrolan
kami mengarah kepada hal-hal gaib, tentunya eksistensi keberadaan bangsa
jin, itu ada atau tiada. Mbah Samsul musafir beliau namanya, lelaki
bersahaja dan mohon maaf beliau cacat kaki sebelahnya dari lahir. Dan
luar biasanya saya pernah ketemu beliau di Masjid Agung Demak dengan
hanya mengendarai sepeda ontel dari Sumenep. Kebayang tidak jauhnya….? Jauh sekali..
[caption id="attachment_221097" align="alignright" width="272"
caption="Mbah Samsul"][/caption] Dari obrolan itu tak dinyana, Mbah
Samsul menawarkan wisata itu bagi rombongan kecil kami. Saya tahu
maksudnya bukan untuk menyombongkan diri, tak lain hanya karena
barangkali saya mengejar beliau ngotot untuk diajak wisata ke dunia
gaib!tentu saja untuk melihat ke alam lain tersebut, ada persyaratan
yang harus kami penuhi. Tapi yang paling utama yakni cukup punya nyali
dan tidak punya penyakit jantung juga tentunya harus sudah diatas 17
tahun, anak-anak dilarang ikut! [caption id="attachment_221102"
align="alignleft" width="176" caption="Penulis bersama mbah Samsul di
salah satu petilasan waliyullah di Gadon, Bancar, Tuban"]
[/caption] Dan masih menurut beliau karena wisata
ini bisa untuk rombongan yang maksimal 5 orang dari sinilah keberanian
kami terlecut. Meski paket wisata ini bisa juga dimana saja, tapi akan
lebih seru jika wisata ke kampungnya sekalian, yakni tempat-tempat yang
dianggap wingit macam, goa, sendang, rawa-rawa, atau makam-makam tua
yang sering dijadikan tempat tirakatan. Kenapa memilih tempat yang
wingit, menurut mbah Samsul, logikanya saja tanpa diminta
makhluk-makhluk halus itu bisa menampakkan diri. Tak hanya sekedar
melihat mekhluk halus seperti tuyul, genderuwo, wewe gombel, atau
sejenisnya. [caption id="attachment_221103" align="alignright"
width="283" caption="Dengan sepeda ini Mbah Samsul "]
[/caption]
Memberikan
karcis untuk melihat alam lain bagi yang sudah ahlinya sebenarnya cukup
mudah, dengan usapan dimuka peserta dengan rapalan-rapalan tertentu,
terbukalah indera keenamnya. Untuk membahas hal ini, insya Allah dilain
kesempatan akan saya coba tuliskan.
[caption id="attachment_221104" align="alignleft" width="300" caption="penulis di lokasi wisata"]
[/caption] [caption id="attachment_221106"
align="alignright" width="300" caption="peserta wisata sesaat setelah
melakukan tour"]
[/caption] Karena dilingkupi perasaan penasaran
yang luar tanpa basa-basi kami pun meminta mbah Samsul, sosok yang
bersahaja itu untuk mengajak kami wisata ke alam gaib dan beliau
menyanggupi besok malamnya dan sekalian menentukan tempat seperti
kriteria yang beliau sebutkan. Kami memilih di tempat air terjun kecil
yang orang sekitar menyebutnya Banyu Langse, tepatnya di Desa Boto Kec.
Semanding Kab. Tuban, sekitar 8 km dari pusat kota Tuban. Dengan
perasaan yang campur aduk. Antara senang, takut, dan penasaran yang
menjadi satu, kami berenam menjemput mbah Samsul yang masih ada di makam
aulia di bilangan kota. Setelahnya lansung cabut menuju suatu tempat
yang saya sebutkan tadi. [caption id="attachment_221107"
align="alignleft" width="300" caption="penulis dan peserta tour sesaat
menjelang pulang"]
[/caption] Sekitar pukul 22.30, rombongan yang
terdiri dari 6 orang dan mbah Samsul sampai di lokasi air terjun yang
berada di pinggiran perkampungan penduduk itu. Suasana sangat sunyi di
sungai Banyu Langse tersebut. Tidak ada penerangan sama sekali, kecuali
penerangan yang kami bawa sendiri. Setelah beberapa saat melakukan
semacam ritual keselamatan dan untuk permohonan ijin atas penguasa gaib
yang ada di tempat itu. Ritual selanjutnya adalah membuka mata batin
yang kami berenam yang mengikuti tour alam gaib tersebut dengan cara
duduk bersila di dekat batu landai di dekat air terjun tersebut.
Selanjutnya, tentunya banyak kawan-kawan yang secara reflek saling
menggenggam pakaian satu sama lain. Itu artinya mereka dan saya sendiri
tentunya belum pernah melihat sesuatu hal yag aneh-aneh begitu. Sungguh,
visualisasi efek dalam banyak film horor sama sekali tidak terwakili.
Ini jauh-jauh lebih mengerikan! Tapi yang lebih dominan adalah anak
kecil dan gundul dan telanjang jumlahnya banyak sekali. Mereka sedang
mengitari tumpukan benda yang menyerupai emas dan maklum saja memang di
area banyak yang meyakini ada harta karun dan tersimpan banyak pusaka,
ada satu dua yang main-main dengan alat kelaminya. Itu semua anak siapa
pikir saya? Karena ada dua orang kawan yang hampir-hampir tidak
menguasai diri, dengan terpaksa wisata singkat itu sepakat kami akhiri.
Sejenak mbah Samsul terlihat diam terpekur, barangkali beliau mengucap
salam perpisahan dan berterima kasih atas kerjasamanya penguasa Banyu
Langse untuk suksesnya tour alam gaib ini. Berwisata ke alam gaib, bagi
sebagian orang mungkin tidak akan ada gunanya dan buang-buang energi
saja. Namun lebih dari itu. Disamping rasa penasaran kami, mbah Samsul
ingin memperlihatkan kepada kami tentang Kuasa Tuhan. Dengan demikian
manusia akan semakin menyadari siapa dirinya dan tentu saja setelahnya
semakin menambah keimanan seseorang seperti kami yang secara langsung
melakukan tour kealam gaib tersebut. Mudah-mudahan,
amiin……..
0 komentar:
Posting Komentar